Jakarta, kabaronenews.com-
Pegiat anti korupsi sekaligus kordinator hukum dan investigasi dari NGO Jaring Pelaksana Antisipasi Keamanan (Jalak),M.Syahroni menegaskan akan mendesak Kepala Suku Dinas SDA Kota Adm Jakarta Timur, Abdul Rauf Gaffar bersama jajarannya memperketat pengawasan terhadap proyek perbaikan turap saluran Penghubung yang berlokasi di pulo nangka. Segera Perketat Pengawasan pada proyek perbaikan turap yang dikerjakan PT.Kalea Namora Karya ujarnya.
Menurut Roni, pihaknya akan terus memantau hingga Provisional Hand Over (PHO) atau serah terima pekerjaan proyek perbaikan turap saluran penghubung(PHB)Pulo Nangka TA 2025 dari kontraktor pelaksana, PT. Kalea Namora Karya ke Suku Dinas Sumber Daya Air Kota Administrasi Jakarta Timur.
Hal tersebut disampaikan kembali oleh Syahroni Selasa (9/9/2025) kepada kabaronenews.com.
Pemantauan, merupakan wujud dan peran serta masyarakat sebagai mitra pemerintah dalam pemantauan, pengawasan penyelenggara Negara Republik Indonesia.
Menghindari kebocoran keuangan negara, dan
“Demi terwujudnya penyelenggaraan negara yang bersih (clear goverment) dan bebas dari KKN sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999,” tegas Syahroni kepada kabaronenews. com.
Syahroni menambahkan pihaknya melakukan investigasi ke lokasi mulai dari awal pengerjaan hingga saat ini.
Kami dari NGO Jalak akan menyurati , memberikan masukan hasil temuan lapangan ke Sudin SDA Jakarta Timur. Mengingat ada nya dugaan pengerjaan proyek yang dikerjakan tidak sesuai spesifikasi dan adanya dugaan pengurangan volume pekerjaan.
“Kita kasih masukan dan saran ke pejabat Sudin SDA agar pengawasan diperketat.
Kita tidak ingin Sudin SDA Jakarta Timur kecolongan akibat ulah nakal para rekanan yang bekerja tidak sesuai spesifikasi atau mengurangi volume,” tambah syahroni.
Apalagi, ujarannya, ia memegang gambar dan spesifikasi rencana anggaran biaya (RAB) Proyek perbaikan turap saluran PHB Pulo Nyangka Tahun 2025.
Menurutnya, peran serta masyarakat sangat diperlukan untuk menghindari kebocoran angaran pendapatan dan belanja daerah(APBD) DKI Jakarta.
Apalagi, nilai proyek lumayan besar, Rp.1,4miliar lebih.
Sebelumnya, warga sekitar menyambut baik masukan dari masyarakat melalui NGO Jalak untuk memperketat pengawasan terhadap proyek perbaikan turap saluran penghubung Pulo Nangka tersebut.
Suparjo 56 warga sekitar saat ditemui kabaronenews.com pekan lalu dilokasi proyek mengatakan ada LSM.minta tolong bantu mengukur kedalaman galian, iya mas kemaren ada tiga orang katanya dari LSM/NGO Jalak minta tolong ke saya megangin meteran untuk mengukur kedalam galian ujar Suparjo.
Sementara monitoring lapangan kabaronenews.com terbaru kedalaman galian dan pemasangan sloof 25X25cm diduga dikerjakan tidak sesuai spesifikasi.Pantauan lapangan kedalaman galian dari permukaan air, ata-rata 90cm s-d 105cm.
Pembesian (tulangan D-4 sengkang D10-15) kolom dan balok diduga di kerjakan tidak sesuai spesifikasi.
Selain itu, pelaksana Proyek yang berlokasi,di Jalan
Kayu Putih Sekmen Pintu Air Sampai Pintu Belakang Equestrian Kelurahan Kayu Putih Kecamatan Pulo gadung Jakarta Timur diduga tidak memiliki genset untuk penerangan dan pengerjaan pembesian.
Kuat dugaan pelaksana proyek dari PT. Kalea Namora Karya menggunakan aliran listrik Negara( PLN).
Sementara kabaronenews.com be
belum mendapatkan keterangan baik dari Kepala Suku Dinas SDA Kota Adm Jakarta Timur, Abdul Rauf Gaffar maupun dari Kepala Seksi Pemeliharaan Suku Dinas SDA Kota Administrasi Jakarta Timur,Puryanto (Red)