LAMONGAN, KabarOne News.com –Kabupaten Lamongan seakan lagi di landa darurat premanisme, diduga berkedok melindungi pejabat di acara Festival Adat Budaya Nusantara di Alun-alun Kabupaten Lamongan kemarin, sangat tragis terjadi Penganiayaan.acara budaya dihadiri para Raja-raja dan permaisuri Nusantara, Forkopimda serta para tokoh masyarakat. Kegiatan tersebut tercoreng adanya insiden penganiayaan dan berujung laporan Polisi.
Suharjanto Widihiyatno (51), warga Perum Graha Indah, Kecamatan Tikung, melaporkan dugaan tindak pidana penganiayaan yang dialami. Insiden bermula ketika korban akrab disapa Yak Widhi.
Berdasarkan keterangan, Yak Widhi hadir bermaksud menemui gurunya Kyai Zawawi Imron yang hadiri di acara tersebut. Sebelumnya bertemu dan ngobrol sama Mbah Saeran mau berswafoto dengan pak Dirham, Wakil Bupati Lamongan. Karena penglihatan Mbah Saeran kurang jelas, akhirnya meminta tolong Widhi agar membantu mengantarkannya.
Widhi dan Mbah Saeran dihadang oleh protokoler, dijelaskan ke protokoler alasan mengantarkan Mbah Saeran, tiba-tiba seorang warga sipil berinisial AH alias Dayat (54) melakukan pemukulan terhadap Yak Widhi hingga mulutnya berdarah dan robek.
Menurut Mbah Saeran, sikap yang dilakukan D tersebut sangat disayangkan, kalau memang tidak boleh foto bersama, di omongin halus saja sudah pasti mengerti dan bukan malah mengambil sikap kasar seperti preman,” ungkapnya.
“Korban sudah melaporkan terlapor atas dugaan tindak pidana penganiayaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 351 KUHP. Korban juga sudah dimintakan visum,” kata Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda M.Hamzaid, pada Minggu 19 Oktober 2025.
Menurut keterangan korban, kejadian terjadi sekitar pukul 16.15 WIB. Korban mengaku diminta untuk mengantarkan seorang peserta bernama Mbah Saeran ke meja tempat duduk pejabat daerah, termasuk Dirham Akbar Aksara, yang disebut sebagai Wakil Bupati Lamongan. Saat Widhi sedang menjelaskan maksud kedatangan Saeran, keributan tiba-tiba pecah.
Dayat, yang bukan merupakan aparat keamanan dan sama – sama penonton kirab, dilaporkan menegur Widhi dengan nada tinggi. Ia kemudian memukul wajah korban dengan tangan kanan sebanyak satu kali hingga mengenai bibir bagian kanan.
“Akibat pukulan tersebut, korban mengaku mengalami luka robek pada bibir bagian atas dan bawah. Merasa dirugikan, korban melaporkan kejadian tersebut ke Polres Lamongan untuk diproses secara hukum. Pihak kepolisian menyatakan bahwa kasus ini kini masih dalam tahap penyelidikan. “Kasus ini kini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian,” tutupnya. (Yani*).