Jakarta, kabaronenews.com- Menjelang Pensiun (Purnabakti) Kasudin SDA Jakarta Utara, Ahmad Saiful disinyalir pelihara oknum kontraktor nakal untuk mengerjakan sejumlah proyek.
Sebutan oknum kontraktor nakal tersebut mengingat oknum tersebut berani memberikan setoran yang lebih besar dari pada tekanan lain. Alhasil bobot dan kwalitas pekerjaan di lapangan sangat diragukan, hal ini disampaikan langsung oleh sumber kabaronenews.com inisal BS salah satu rekanan yang mengaku untuk tahun ini,tahun (anggrai2025) red tidak mendapat paket pekerjaan karena digondol sama oknum tertentu yang diduga pelihara Kasudin ujarnya.Sementara
Inspektur pembantu wilayah kota (Irbanko) kota Administrasi Jakarta Utara Dannu Yudianto,melalui salah satu staf pemeriksa bidang Sumber Daya Air(SDA) Rico, menjelaskan kepada kabaronenews.com bahwa pihaknya dan team Inspektorat red, bakal turun gunung kelapangan memeriksa ke keloksi kedua proyek perbaikan turap yang berada di gading nias dan dikompks perum gading janur Kecamatan Kelala Gading.
Riko menjelaskan,pihaknya telah berkoordinasi dengan pejabat Sudin SDA Jakarta Utara untuk pendampingan keloksai proyek yang diduga dikerjakan kontraktor inisial SM, yang dilaporkan LSM/NGO Jalak.
Kemren pejabat Sudin SDA tersebut sudah memberikan tanggapan tuk pendampingan kelokasi, namun saya ada sedikit musibah kemaren kaki saya kecengklak jadi saya meminta waktunya di undur ujar Rico pekan lalu.
Kemungkin dua tiga hari ini saya sudah siap ujarnya kepda kabaronenews.com.
Nanti kalu sudah kita cros cek kelokasi kita buatkan jawaban surat laporan Masyarakat tersebut.
Diberitakan kabaronenew.com sebelumnnya dua paket pryok perbaikan turap saluran penghubung di Kecamatan Kelapa Gading Jakarta Utra diduga dikerjakan asal jadi atau tidak sesuai spesifikas dan volume sebagai mana yang tertuang dalam dokumen kontrak.
Proyek milik Sudin SDA Jakarta Utara tersebut diduga dikerjakan asal jadi jauh dari standar kwalitas.
Pengerjaan kedua perbaikan Turap saluran diduga tidak diawasi dengan ketat,sehingga sejumlah kontraktor atau rekanan nakal disinyalir leluasa mengunakan matrial dibawah standar bahkan matrial bekas.
Kedua paket proyek tersebut masing-masing berada di Kelurahan Kelapa Gading Barat dan di Kelurahan Pegangsaan dua Kecamatan Kelapa Gading kota administrasi Jakarta Utara.
Untuk proyek perbaikan turap kali PHB Kepa Nias,Kel.Kelapa Gading Barat dikerjakan oleh PT.Gratira Multi Anugrah (GMA),dengan anggaran RP. 4.835.042.441.
Dan proyek perbaikan turap saluran penghubung yang berlokasi di komplek Gading Janur RT, 01,02 RW 18, Kel. Pegangsan Dua,
dikerjakan oleh CV. AQILA dengan anggaran Rp. 1.185.166.143,00.
Kedua proyek perbaikan turap saluran PHB tersebut
diduga dikerjakan “asal jadi”tanpa mempedomani gambar dan spesifikasi teknis.
Temuan lapangan pengerjaan pas.batu PC:4PP Rp. 618.219.601 dikerjakan tidak sesuai spesifikasi dan volume fakata lapangan dikerjakan hanya 40% selebihnya menggunakan matrial bekas.
Penulangan besi BJTP/BTS dan cor beton mutu K-175 juga dikerjakan tidak sesuai spesifikas,fakta lapangan pemesian mengunakan besi polos
dengan adukan semen manual.
Kuat dugaan
oknum pejabat Sudin SDA Jakarta Utara turut serta melindungi kontraktor pelaksana kedua proyek perbaikan turap saluran tersebut.
Buktinya hingga saat ini Kasudin SDA Jakarta Utara, Ahmad Saiful belum memerintahkan rekanan pelaksana untuk membongkar dan memperbaiki kembali kedua proyek yang diduga sarat dengan penyimpangan tersebut padahal, kami sudah berulang-kali bersurat melaporkan ke Kasudin SDA,demikan disampaikan kordinator hukum dan investigasi NGO Jalak M. Syahroni kepada kabaronenews.com.Selasa 2/9/2025.
Untuk itu kami meminta dan mendesak Inspektorat( Inspektur pembantu) kota administrasi Jakarta Utra agar memeriksa Kasudin serta pejabat Sudin SDA lainnya dan mengaudit keinerja kontraktor dari PT. PT.Gratira Multi Anugrah (GMA),serta CV.AQILA ujar Syahroni.
Semntara pangulu simbolon 37 thn, warga sekitar proyek mencurigai bahwa proyek yang di laksanakan Suku Dinas SDA Jakarta Utara selama ini hanya untuk menghabiskan anggaran. Pangulu Simbolon mencuriga proyek perbaikan turap tersebut bukan demi menghasilkan bangunan yang berkwalitas dan layak dimanfaatkan dan dinikmati masyarakat.
Coba saja lihat itu proyek hanya ditambal sulam bukannya dinobok atau dibongkar semua padah itu bangunan lama sudah rapuh ujarnya kepada wartawan.
Dikonfirmas kabaronenews.com ditempat terpisah,Ketua Umum perkumpulan LSM.Bekibar, Sariman,menjelaskan kalau SOP nya tidak ditaati maka wajar jika kwalitas bangunan patut diragukan dan bisa membahayakan masyarakat karena rawan longsor apalagi dimusim penghujan.
Ia juga menduga adanya dugaan permainan laporan fiktif dalam proses proyek perbaikan turap tersebut.
Kami mendesak Aparat penegak hukum (APH) menyelidiki dugaan pembuatan dokumen laporan harian dan bulanan palsu. Jangan- jangan ini cara rekanan meraup untung besar dan berbagi hasil dengan oknum pejabat sudin SDA ujar Sariman.
Upaya konfirmasi kepada pejabat Suku Dinas Sumber Daya Air Kota Administrasi Jakarta Utara, dan para pihak terkait masih terus dilakukan kabaronenews.com hingga berita ini diterbitkan (Red)