Jakarta, Kabaronenews.com,-Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Utara, Dandeni Herdiana SH MH, didampingi Kasi Pidana Khusus Dodi Wiraatmaja, Kepala Seksi Intelijen, Rans Fismy, menerima uang pengembalian dari korupsi Perum Bulok Daerah Khusus Jakarta, 13/2/2025.
Pengembalian uang pengganti dalam Dugaan Tindak Pidana Korupsi tersebut merupakan hasil penjualan komoditi yang tidak sesuai dengan ketentuan di Perum Bulog Wilayah DK Jakarta dan Banten pada periode tahun 2022 sampai dengan tahun 2023.
Pembayaran uang yang merupakan barang bukti tersebut sebagai pembayaran uang pengganti sebesar Rp 4.150 Miliar Rupiah. Pengembalian uang tunai itu dilakukan terdakwa atas nama Imayatun dan Muhamad Husni yang terjerat dalam perkara tindak pidana korupsi atas penjualan komoditi di Perum Bulog Wilayah DKI Jakarta
dan Banten pada periode tahun 2022-2023 untuk disetorkan ke kas
Negara.
Berdasarkan keterangan Pers Kejari Jakarta Utara menyampaikan, pada perkara korupsi Perum Bulog tersebut, ada tiga terdakwa yakni, Teguh Muhammad Firmansyah, Muhammad Husni dan Imayatun telah melanggar dakwaan Primair sebagaimana Pasal 2 ayat 1 Jo Pasal 18 ayat 1 UU No.31 Tahun 1999, tentang Pemberantasan Tindak Pidama Korupsi Jo UU No.26 Tahun 2001, tentang perubahan atas UU No.31, Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP
dan Subsidair, Pasal 3 Jo Pasal 18 ayat 1 UU No.31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo UU No.20 Tahun 2001 tentang
perubahan atas UU No.31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dalam perkara dugaan Tindak Pidana Korupsi atas Penjualan Komoditi, ungkap Kajari Jakut.
Kasi Intelijen Kejari Jakut menambahkan, terdakwa Teguh Muhammad Firmansyah (dilakukan penahanan sejak 02 Mei 2024). Teguh merupakan Manager Bisnis pada Kantor Bulog wilayah Jakarta dan Banten. Terdakwa ini melakukan penjualan sejumlah komoditi komersil meliputi beras, minyak, dan gula kepada CV.Citra Mandiri yang diwakili oleh terdakwa Muhamad Husni dan Imayatun selaku Direktur Utama CV. Citra Mandiri.
Bahwa sejak Bulan September 2022 sampai dengan Bulan Desember 2022 telah terjadi 86 (delapan puluh enam) transaksi dengan nilai transaksi mencapai Rp.22.910.000.000, – (dua puluh dua miliar sembilan ratus sepuluh juta rupiah) dan berdasarkan Laporan Hasil Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan (BPKP) Provinsi DKI Jakarta dengan jumlah kerugian Keuangan negara sebesar Rp 7.192.640 miliar rupiah, ujar Rans Fismy.
Penulis : P.Sianturi