Pangkalpinang, Kabar One. Com – Setiap tahun Pemerintah Kota Pangkalpinang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) menggelontorkan anggaran lumayan besar untuk meningkatkan jalan dalam Kota Pangkalpinang yaitu berupa proyek pemeliharaan rutin jalan yang menjadi kewenangannya.
Proyek pemeliharaan rutin jalan ini berupa penambalan jalan yang pecah-pecah maupun berlobang.
Namun tampaknya proyek pekerjaan tersebut tidak tuntas, karena walaupun telah dilakukan pekerjaan penambalan tetapi belum berapa lama kemudian kembali rusak.
Seperti pada Jalan Jalur Dua, mulai dari jembatan dekat SDN 3 Pangkalpinang hingga ke Perumahan Raskin Air Kepala 7, Kecamatan Gerunggang Kota Pangkalpinang.
Dari penelusuran, untuk ruas jalan tersebut belum beberapa bulan di tahun 2025 ini selesai dikerjakan perbaikannya.
Tetapi berdasarkan pengamatan pada Rabu (14/5/2025) , ruas jalan jalur dua ini kembali banyak yang rusak.
Seperti ditemukan banyak yang kembali berlobang maupun pecah-pecah, padahal sebelumnya beberapa bulan kebelakang setelah selesai dilakukan perbaikan, jalan tersebut telah agak mulus.
Bahkan ada 1 lobang yang cukup dalam. Hal mana tentu ini sangat membahayakan pengendara roda dua, apabila tidak berhati-hati dan sampai menabrak lobang ini.
Pada saat pekerjaan perbaikan, diketahui dilakukan oleh sejumlah pekerja dengan menggunakan truk yang berlogo Dinas PUPR Kota Pangkalpinang.
Pekerjaan yang dilakukan para pekerja tersebut seperti memotong/cuter bagian jalan yang rusak, kemudian diisi dengan batuan, lalu dilapisi dengan aspal panas.
Untuk pemadatannya, diketahu tidak memakai alat mesin pemadat. Tetapi menggunakan alat seadanya, yaitu berupa lempengan (plat) besi yang bergagang. Plat besi bergagang ini lalu ditumbuk-tumbukan kepermukaan lapisan aspal, sampai dirasa padat.
Dengan telah rusak dan hal tersebut terjadi berulang kali tidak lama setelah selesai dari pekerjaan penambalan, kenyataan ini tentu menjadi pertanyaan publik.
Berapa anggaran yang dikucurkan untuk pemeliharaan rutin ini? Apakah anggaran yang dikucurkan telah sesuai dengan kualitas pekerjaan. Kemudian mengapa cepat rusak, apakah pekerjaan ini sudah sesuai spek.
Sebelumnya, tim wartawan sudah beberapa kali mendatangi Kantor Dinas PUPR Kota Pangkalpinang untuk menanyakan sejumlah persoalan, baik untuk proyek penambalan jalan ini, ataupun sejumlah kerusakan dari proyek plat deker jalan kurma atas ataupun kolam retensi Bukit Nyatoh, yang merupakan pekerjaan proyek tahun 2024 yang diduga ada kejanggalan.
Namun sayangnya, Kepala Dinas PUPR Agus Salim yang juga merangkap Jabatan sebagai Kepala PDAM Kota Pangkalpinang belum berhasil ditemui.
Terakhir saat didatangi, disebutkan staf bahwa Kadis sedang rapat dengan Kabid Bina Marga Yanto diruang Yanto.
Namun setelah kurang lebih 1 jam, saat tim keruang Binamarga dan kembali ditanyakan kepada salah satu staf, ternyata Kadis Agus Salim sudah menghilang.
“Pak Agus sudah keluar, “ujar staf tersebut. (Tim)