Bangka, Kabar One News. com – Proyek Renovasi dan Penambahan ruang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Baturusa di Desa Baturusa Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka, berdasarkan Kontrak dimulai pada tanggal 10 April 2025.
Lama masa pelaksanaan 180 hari atau 6 bulan, atau berakhir pada 10 Oktober 2025. Tetapi pada Rabu 22 Oktober 2025, tahapan pekerjaan pada proyek tersebut masih terus dikebut penyelesaiannya alias telah molor dari tenggat waktu.
Disamping molor, tahapan pengerjaan pada struktur yang telah jadi juga diduga tidak sesuai perencanaan (spek). Seperti ada salah satu tiang atau kolom beton tegak didekat pintu masuk samping yang walaupun tegak, tetapi salah satu sudutnya tidak lurus. Hal ini karena saat pengecoran, hasil jadi kolom tidak segi empat, tetapi melebar disalah satu sudut kolom.
Akibatnya berimbas kepada pemasangan plapon yang mesti menyesuaikan dengan kondisi kolom beton. Terlihat ukuran sudut plapon dikedua sisi sudut kolom beton tidak sama, selisihnya diperkirakan antara 2 cm hingga 3 cm, jauh dari kewajaran.
Untuk dinding betonpun demikian. Masih dilantai satu, terlihat pada sudut atas plesteran juga tidak rata, sehingga ukuran dari kolom beton ke dinding tidak segaris.
Dan yang parah, ada dilantai dua dekat pintu masuk ruangan besar. Salah satu dinding sisi bawah terlampau tebal pasangannya dibanding sisi atas. Hal ini berpengaruh kepada pasangan kusen pintu aluminium.
Akibatnya, perbedaan jarak dari sisi beton ke sisi kusen terlihat terlalu jauh antara sisi bawah dengan sisi atas kusen. Untuk sudut sisi atas ukuran sisi dinding ke sisi kusen, kisaran 2 cm. Sementara untuk sudut sisi bawah ukuran dinding ke kusen melebar kisaran 5 cm, sehingga terlihat mencolok selisih perbedaan ukuran antara sisi bawah dengan atas.
Adanya indikasi temuan cacat pada tahapan konstruksi tersebut mengundang tanda tanya besar, ada apa dengan peran pengawasan dari pihak Konsultan. Dimana konsultan pengawas harusnya memastikan mutu konstruksi harus sesuai dengan spek yang tertera.
Demikian pula, tanggung jawab agar tahapan pekerjaan proyek sesuai perencanaan, turut melekat pada pihak Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dimana PPK harus memastikan kualitas atau mutu pekerjaan sesuai dokumen kontrak.
Sementara itu, pihak dari Konsultan Pengawas yang bernama Ulfa, kebetulan ada di lokasi pada Rabu (22/10). Kepada Ulfa sempat ditanyakan apakah pekerjaan pada proyek ini diawasi. Ulfa pun menyebutkan jika diawasi.
“Ya, diawasi, “katanya.
Lalu hal-hal lainpun terkait tiang dan dinding mengapa ada yang tidak lurus turut ditanyakan, tetapi Ulfa mengelak dengan alasan tidak berwenang memberi keterangan.
“Saya tidak berwenang, silahkan tanyakan kepada pihak PPK dan Penyedia Jasa. “Ujarnya.
Dan kebetulan, dilokasi juga ada kedatangan antara 4 hingga 5 orang dari pihak Pegawai Inspektorat Kabupaten Bangka yang ditemani Kepala Puskesmas Baturusa, untuk memantau setiap sudut ruangan proyek.
Sempat ditunjukan kepada pegawai Inspektorat tersebut, sejumlah hal-hal tersebut yang dinilai tidak sesuai spek. Namun tampaknya kurang digubris.
Ketika ditanyakan kepada salah satu Pegawai Inspektorat, apakah pemantauan ini juga terkait teknis, tetapi dikatakan pemantauan tersebut tidak terkait teknis pekerjaan.
“Bukan terkait teknis, untuk hal tersebut sebaiknya kepihak Konsultan saja. “Ujar salah seorang pegawai wanita dari Tim Inspektorat yang tidak sempat ditanyakan namanya.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek yaitu Tafwid saat ditemui diruangan Puskesmas Baturusa pada Kamis (23/10/2025) menyebutkan bahwa pihaknya telah mengetahui masalah tersebut.
“Kemarin sudah kami lihat. “Katanya. Terkait hal tersebut, Tafwid sudah menyampaikan kepada pihak Penyedia Jasa.
“Sudah disampaikan ke pihak Penyedia Jasa agar diperbaiki. “Ujarnya.
Tafwid menyebutkan untuk persoalan bagian dinding yang dinilai bermasalah dilantai dua, pihak Penyedia Jasa telah menghubungi tukang kusen untuk perbaikan.
“Penyedia Jasa telah menghubungi tukang, untuk diketahui apakah yang bermasalah kusen atau dinding yang miring. “Jelasnya.
Tetapi ketika disampaikan untuk lantai dua kemungkinan yang bermasalah adalah dinding, Tafwid tidak membantah.
“Kayaknya ya, mungkin dinding. “Ujarnya.
Kemudian, pihak Penyedia Jasa atau kontraktor melalui pelaksana lapangan yaitu Aisyah telah dihubungi melalui pesan WA pada Kamis (23/10) terkait hal tersebut.
Walau pesan terlihat centang dua, namun tidak merespon. Dan ketika coba untuk ditelpon, walau berdering, bukannya diangkat tetapi langsung dimatikan (ditolak).
Proyek ini dikerjakan oleh CV Buana Inti Prima senilai Rp 3,3 milyar. Sumber dana DAK fisik tahun anggaran 2025, dibawah Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka. (Har)

















