Jakarta, kabarOneNews.com-
Inspektur pembantu wilayah kota (Irbanko) kota Administrasi Jakarta Utara Dannu Yudianto,melalui salah satu staf pemeriksa bidang Sumber Daya Air(SDA) Rico, menjelaskan kepada kabaronenews.com bahwa pihaknya dan team Inspektorat red, belum turun gunung kelapangan memeriksa ke kelokasi kedua proyek perbaikan turap yang berada di gading nias dan dikompleks perum gading janur Kecamatan Kelapa Gading.
Riko menjelaskan,pihaknya telah memanggil pejabat Sudin SDA Jakarta Utara untuk mengklarifikasi terkait laporan LSM/NGO Jalak.
Secara lisan pejabat Sudin SDA tersebut sudah memberikan tanggapan namun saya meminta secara terrulis dan dilengkapi dokumen yang dapat dipertanggungjawabkan secara hukum ujar Rico.
Kemungkin mereka masih sibuk katanya sembari meminta wartawan bersabar.
Nanti kalau surat dan dokumen nya sudah diserahkan SDA kita kroscek lapangan tambah Rico menjelaskan.
Diberitakan kabaronenew.com sebelumnya dua paket proyek perbaikan turap saluran penghubung di Kecamatan Kelapa Gading Jakarta Utra diduga dikerjakan asal jadi atau tidak sesuai spesifikasi dan volume sebagai mana yang tertuang dalam dokumen kontrak.
Proyek milik Sudin SDA Jakarta Utara tersebut diduga dikerjakan asal jadi jauh dari standar kwalitas.
Pengerjaan kedua perbaikan Turap saluran diduga tidak diawasi dengan ketat,sehingga sejumlah kontraktor atau rekanan nakal disinyalir leluasa mengunakan matrial dibawah standar bahkan matrial bekas.
Kedua paket proyek tersebut masing-masing berada di Kelurahan Kelapa Gading Barat dan di Kelurahan Pegangsaan dua Kecamatan Kelapa Gading kota administrasi Jakarta Utara.
Untuk proyek perbaikan turap kali PHB Kepa Nias,Kel.Kelapa Gading Barat dikerjakan oleh PT.Gratira Multi Anugrah (GMA),dengan anggaran RP. 4.835.042.441.
Dan proyek perbaikan turap saluran penghubung yang berlokasi di komplek Gading Janur RT, 01,02 RW 18, Kel. Pegangsaan Dua,
dikerjakan oleh CV. AQILA dengan anggaran Rp. 1.185.166.143,00.
Kedua proyek perbaikan turap saluran PHB tersebut
diduga dikerjakan “asal jadi”tanpa mempedomani gambar dan spesifikasi teknis.
Temuan lapangan pengerjaan pas.batu PC:4PP Rp. 618.219.601 dikerjakan tidak sesuai spesifikasi dan volume fakata lapangan dikerjakan hanya 40% selebihnya menggunakan matrial bekas.
Penulangan besi BJTP/BTS dan cor beton mutu K-175 juga dikerjakan tidak sesuai spesifikasi,fakta lapangan pemesanan mengunakan besi polos
dengan adukan semen manual.
Kuat dugaan
oknum pejabat Sudin SDA Jakarta Utara turut serta melindungi kontraktor pelaksana kedua proyek perbaikan turap saluran tersebut.
Buktinya hingga saat ini Kasudin SDA Jakarta Utara, Ahmad Saiful belum memerintahkan rekanan pelaksana untuk membongkar dan memperbaiki kembali kedua proyek yang diduga sarat dengan penyimpangan tersebut padahal, kami sudah berulang-kali bersurat melaporkan ke Kasudin SDA, demikian disampaikan kordinator hukum dan investigasi NGO Jalak M. Syahroni kepada kabaronenews.com.Selasa 2/9/2025.
Untuk itu kami meminta dan mendesak Inspektorat( Inspektur pembantu) kota administrasi Jakarta Utra agar memeriksa Kasudin serta pejabat Sudin SDA lainnya dan mengaudit kinerja kontraktor dari PT. PT.Gratira Multi Anugrah (GMA),serta CV.AQILA ujar Syahroni.
Sementara pangulu simbolon 37 thn, warga sekitar proyek mencurigai bahwa proyek yang di laksanakan Suku Dinas SDA Jakarta Utara selama ini hanya untuk menghabiskan anggaran. Pangulu Simbolon mencuriga proyek perbaikan turap tersebut bukan demi menghasilkan bangunan yang berkualitas dan layak dimanfaatkan dan dinikmati masyarakat.
Coba saja lihat itu proyek hanya ditambal sulam bukannya dinonbok atau dibongkar semua padah itu bangunan lama sudah rapuh ujarnya kepada wartawan.
Dikonfirmasi kabaronenews.com ditempat terpisah,Ketua Umum perkumpulan LSM.Bekibar, Sariman,menjelaskan kalau SOP nya tidak ditaati maka wajar jika kwalitas bangunan patut diragukan dan bisa membahayakan masyarakat karena rawan longsor apalagi di musim penghujan.
Ia juga menduga adanya dugaan permainan laporan fiktif dalam proses proyek perbaikan turap tersebut.
Kami mendesak Aparat penegak hukum (APH) menyelidiki dugaan pembuatan dokumen laporan harian dan bulanan palsu. Jangan- jangan ini cara rekanan meraup untung besar dan berbagi hasil dengan oknum pejabat sudin SDA ujar Sariman.
Upaya konfirmasi kepada pejabat Suku Dinas Sumber Daya Air Kota Administrasi Jakarta Utara, dan para pihak terkait masih terus dilakukan kabaronenews.com hingga berita ini diterbitkan (Red)