kabaronenews
No Result
Lihat semua
  • Beranda
  • News
    • Daerah
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Nasional
  • Bisnis
  • Ekonomi
  • Hankam
  • Opini
  • Hukum
  • Lipsus
  • Politik
  • Ragam
  • Wisata
  • Beranda
  • News
    • Daerah
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Nasional
  • Bisnis
  • Ekonomi
  • Hankam
  • Opini
  • Hukum
  • Lipsus
  • Politik
  • Ragam
  • Wisata
No Result
Lihat semua
kabaronenews
Home Opini

“PPPK Menjadi PNS: Antara Aspirasi, Beban Fiskal, dan Tantangan Regenerasi ASN”

redaksi kabaronenews oleh redaksi kabaronenews
1 minggu yang lalu
“PPPK Menjadi PNS: Antara Aspirasi, Beban Fiskal, dan Tantangan Regenerasi ASN”
53
VIEWS

Oleh: Dr. H. Abid Muhtarom, S.E., S.Pd., M.S.E (Dekan FEB UNISLA)

Lamongan,KabarOne News com-Isu pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) kembali mengemuka dan menjadi wacana strategis dalam kebijakan aparatur negara menjelang 2029. Dorongan aspiratif dari berbagai elemen ASN kontrak agar diangkat menjadi PNS memang memiliki dasar moral dan sosial yang kuat, terutama karena mereka telah mengabdi dengan dedikasi tinggi di berbagai sektor pelayanan publik. Namun, dari sisi kebijakan fiskal dan perencanaan sumber daya manusia negara, langkah ini bukan tanpa konsekuensi besar.

Berita‎ Terkait

“Bantuan Likuiditas: Saat Uang Bekerja, UMKM Bergerak, Ekonomi Bangkit!”

Wisuda ke-22 UNISLA: Momentum Lahirnya Bidan Tangguh untuk Solusi Pencegahan Stunting

Membangun Generasi Sehat dan Kompetitif Melalui Wisuda UNISLA ke-22

Jika seluruh PPPK diangkat menjadi PNS tanpa perencanaan fiskal yang matang, maka beban keuangan negara akan meningkat signifikan. Estimasi awal menunjukkan bahwa anggaran belanja pegawai dalam APBN akan melonjak tajam, mengingat jumlah PPPK saat ini mencapai jutaan orang di berbagai instansi pusat dan daerah. Dampaknya, ruang fiskal untuk belanja produktif seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan akan semakin sempit.

Selain itu, kebijakan pengangkatan besar-besaran PPPK menjadi PNS akan menimbulkan efek domino terhadap sistem rekrutmen aparatur negara. Jika anggaran terserap untuk gaji pegawai tetap, maka selama 5–7 tahun ke depan besar kemungkinan pemerintah tidak dapat membuka formasi baru CPNS. Kondisi ini akan menutup kesempatan kerja bagi fresh graduate, terutama lulusan baru dari perguruan tinggi yang memiliki harapan besar untuk mengabdi di sektor publik. Secara makro, hal ini akan menimbulkan ketimpangan generasi di tubuh ASN, memperlambat regenerasi birokrasi, dan menciptakan stagnasi kompetensi di masa depan.

Dari sisi ekonomi politik, wacana ini juga memiliki dimensi strategis menjelang Pemilu 2029. Siapapun calon presiden yang akan datang perlu menghadapi dilema antara keadilan bagi PPPK yang telah mengabdi dan stabilitas fiskal negara. Janji politik untuk mengangkat PPPK menjadi PNS memang populis dan mendapat simpati publik, namun tanpa kebijakan fiskal yang kuat, langkah tersebut akan menjadi beban berat bagi APBN.

Solusinya bukan menolak aspirasi PPPK, melainkan memperkuat basis anggaran nasional (APBN) dengan menambah porsi belanja pegawai secara realistis dan terukur. Pemerintah perlu meninjau ulang struktur APBN, melakukan efisiensi pada sektor yang kurang produktif, serta memperluas basis penerimaan negara melalui digitalisasi pajak, reformasi subsidi, dan penguatan ekonomi riil. Dengan demikian, peningkatan belanja pegawai dapat dilakukan tanpa mengorbankan program pembangunan lainnya.

Selain itu, sistem ASN ke depan perlu menerapkan model hybrid, di mana PPPK dan PNS tetap memiliki ruang karier dan kesejahteraan yang seimbang. Pemerintah juga dapat merancang pola insentif berbasis kinerja (performance-based pay) bagi PPPK yang berprestasi, sehingga tidak semua harus diangkat menjadi PNS untuk mendapatkan kepastian kesejahteraan.

Tahun 2029 akan menjadi momentum penting bagi calon presiden dan kabinet baru untuk membuktikan kapasitas manajerial dalam menata birokrasi dan keuangan negara. Mampukah mereka menampung aspirasi jutaan PPPK tanpa menambah beban fiskal yang tidak terkendali? Jawabannya tergantung pada sejauh mana visi kepemimpinan nasional memahami keseimbangan antara kebijakan populis dan keberlanjutan fiskal.

Jika kebijakan pengangkatan PPPK menjadi PNS dipaksakan tanpa dukungan penambahan APBN yang memadai, maka dalam jangka menengah negara berpotensi mengalami krisis fiskal ringan yang berdampak pada penurunan kualitas layanan publik. Namun, jika dilakukan dengan perencanaan bertahap, realokasi anggaran cerdas, dan efisiensi belanja negara, maka kebijakan ini dapat menjadi simbol keadilan sosial sekaligus reformasi birokrasi yang inklusif.

Akhirnya, pertanyaan besar yang patut direnungkan adalah: Apakah negara siap menanggung konsekuensi fiskal dari pengangkatan PPPK menjadi PNS, dan apakah kita siap menghadapi jeda rekrutmen CPNS selama beberapa tahun ke depan?Jika jawabannya “ya”, maka perlu langkah berani untuk menambah APBN sektor gaji pegawai. Tetapi jika tidak, maka perlu keberanian yang sama untuk menjelaskan secara transparan kepada publik bahwa kebijakan tersebut belum dapat dilakukan secara menyeluruh.

Kebijakan publik bukan hanya tentang pemenuhan aspirasi, tetapi juga tentang keberlanjutan. Dan di sinilah tantangan terbesar kepemimpinan nasional ke depan: menyeimbangkan aspirasi kesejahteraan ASN dengan disiplin fiskal negara.

SendShareTweet

Related‎ Posts

“Bantuan Likuiditas: Saat Uang Bekerja, UMKM Bergerak, Ekonomi Bangkit!”
Opini

“Bantuan Likuiditas: Saat Uang Bekerja, UMKM Bergerak, Ekonomi Bangkit!”

Oktober 14, 2025
9
Wisuda ke-22 UNISLA: Momentum Lahirnya Bidan Tangguh untuk Solusi Pencegahan Stunting
Opini

Wisuda ke-22 UNISLA: Momentum Lahirnya Bidan Tangguh untuk Solusi Pencegahan Stunting

Oktober 11, 2025
28
Membangun Generasi Sehat dan Kompetitif Melalui Wisuda UNISLA ke-22
Opini

Membangun Generasi Sehat dan Kompetitif Melalui Wisuda UNISLA ke-22

Oktober 11, 2025
9
UNISLA KAMPUS INOVASI DAN RELIGI: MENEGUHKAN KOMITMEN PENINGKATAN KUALITAS SDM MELALUI WISUDA KE-22
Opini

UNISLA KAMPUS INOVASI DAN RELIGI: MENEGUHKAN KOMITMEN PENINGKATAN KUALITAS SDM MELALUI WISUDA KE-22

Oktober 10, 2025
26
Membumikan Ilmu, Meninggikan Martabat: Wisudawan UNISLA Penopang IPM Lamongan
Opini

Membumikan Ilmu, Meninggikan Martabat: Wisudawan UNISLA Penopang IPM Lamongan

Oktober 7, 2025
19
MBG dan KDMP, Motor Baru Penggerak Ekonomi Rakyat dan Pemberdayaan Lokal
Opini

MBG dan KDMP, Motor Baru Penggerak Ekonomi Rakyat dan Pemberdayaan Lokal

September 26, 2025
25
Word of Mouth, Senjata Klasik FEB UNISLA di Tengah Era Digital
Opini

Word of Mouth, Senjata Klasik FEB UNISLA di Tengah Era Digital

September 25, 2025
20
P5 dan Ekobrik, Jalan Baru Penguatan Karakter Peserta Didik MI
Opini

P5 dan Ekobrik, Jalan Baru Penguatan Karakter Peserta Didik MI

September 24, 2025
293
Likuiditas Deras dan Jalan Sunyi UMKM: Menata Kolam Ikan Ekonomi Indonesia
Opini

Likuiditas Deras dan Jalan Sunyi UMKM: Menata Kolam Ikan Ekonomi Indonesia

September 17, 2025
23
Ekonomi Indonesia Melesat: Kesejahteraan Naik, Tantangan Tak Boleh Diabaikan
Opini

Ekonomi Indonesia Melesat: Kesejahteraan Naik, Tantangan Tak Boleh Diabaikan

September 15, 2025
38

Hari Besar Nasional:

Rekomendasi‎ Berita

Dugaan Pencurian Kabel Telkom Kian Marak Di Kabupaten Tuban

Dugaan Pencurian Kabel Telkom Kian Marak Di Kabupaten Tuban

2 bulan yang lalu
248
Talk Show Kebangsaan Bela Negara Bersama Ditjen Pothan Kemhan RI dalam West Java Experience di Surabaya.

Talk Show Kebangsaan Bela Negara Bersama Ditjen Pothan Kemhan RI dalam West Java Experience di Surabaya.

7 bulan yang lalu
9
Ribuan Warga Padati Karnaval HUT ke-80 RI di Kotabaru

Ribuan Warga Padati Karnaval HUT ke-80 RI di Kotabaru

2 bulan yang lalu
6

Advertorial : Gempur Rokok Ilegal

Dirgahayu TNI ke 80:

Advertorial :

Berita‎ Populer

  • Aksi Doa Bersama Dan Pembacaan Hizib Nashor Di Gelar di Depan Kantor Mega Finance Lamongan

    Aksi Doa Bersama Dan Pembacaan Hizib Nashor Di Gelar di Depan Kantor Mega Finance Lamongan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Eksekusi Terhadap Harta Gono Gini, Gagal Dilaksanakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bila Terbukti Polis Bisa Tangkap Kontraktor Dan Pelaksana Proyek Revitalisasi Waduk Aneka Elok

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Proyek RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang Rp 20 Milyar Diduga Pakai Dinding Bekas Dan Pipa Tanpa SNI, Dokter Dela Dikonfirmasi Bungkam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sangat Miris…..!Lamongan Darurat Premanisme, Berkedok Lindungi Pejabat di Festival Adat Nusantara Tercoreng 

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Member Of :

kabaronenews

Copyright 2016 © PT. KABAR MEDIA INDONESIA

Navigate Site

  • Kebijakan Privasi
  • Jasa Publikasi
  • Kode etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Info Lainnya

Follow Us

No Result
Lihat semua
  • Beranda
  • News
    • Daerah
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Nasional
  • Bisnis
  • Ekonomi
  • Hankam
  • Opini
  • Hukum
  • Lipsus
  • Politik
  • Ragam
  • Wisata

Copyright 2016 © PT. KABAR MEDIA INDONESIA