Tanah Bumbu , KabarOne News com-
DPRD Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) menggelar Rapat Paripurna dalam rangka penyampaian Jawaban Bupati terhadap Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi tentang Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun Anggaran 2026, pada Senin, (03/11/2025).
Rapat dipimpin oleh Wakil Ketua I DPRD Tanbu, H. Hasanuddin. Pada kesempatan tersebut, Bupati Tanbu diwakili oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Eriyanto Rais. Turut hadir Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Tanah Bumbu, Kepala Kantor Kementerian Agama, Direktur Bank Kalsel, Direktur PT Air Minum Bersujud, Direktur Perusda Jaya Utama, Staf Ahli Bupati, serta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait.
Dalam rapat tersebut, Eriyanto Rais menyampaikan jawaban atas sejumlah pertanyaan fraksi, salah satunya dari Fraksi NasDem Sejahtera. Fraksi tersebut menyoroti penurunan pendapatan daerah dalam RAPBD TA 2026 dibandingkan tahun sebelumnya, khususnya terkait penurunan pendapatan transfer dari pemerintah pusat. Fraksi juga menilai adanya perkembangan positif pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui kenaikan pajak dan retribusi daerah.
Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Daerah menjelaskan langkah konkret yang ditempuh untuk meningkatkan PAD dan mengurangi ketergantungan pada transfer pusat. Upaya tersebut dilakukan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan, optimalisasi pajak dan retribusi daerah, penguatan sistem digital, serta pengembangan sumber-sumber baru.
” Kami berkomitmen untuk meningkatkan kemandirian fiskal daerah. Dengan demikian, pembiayaan pembangunan dapat semakin mengandalkan kekuatan PAD sendiri, bukan sekedar mengandalkan pinjaman atau1 transfer pusat, ” ujarnya.
Pemerintah daerah juga menyampaikan bahwa pernyataan Fraksi NasDem Sejahtera mengenai perkembangan positif Pendapatan Asli Daerah (PAD) patut diapresiasi. Apresiasi tersebut disampaikan dengan melihat adanya tren kenaikan PAD yang bersumber dari peningkatan pajak dan retribusi daerah, sebagai hasil dari berbagai upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah yang mulai menunjukkan hasil nyata.
Meski demikian, pemerintah daerah menekankan bahwa apresiasi tersebut perlu dibarengi dengan komitmen berkelanjutan untuk terus meningkatkan inovasi dan kreativitas dalam menggali potensi pendapatan. Pemerintah daerah menyebutkan bahwa tantangan fiskal ke depan akan semakin kompleks, sehingga optimalisasi PAD tidak cukup hanya mengandalkan pola konvensional.
Untuk itu, diperlukan perluasan basis pajak, peningkatan kualitas layanan publik, digitalisasi sistem pemungutan, serta penguatan regulasi dan pengawasan guna meminimalkan kebocoran. Pemerintah daerah juga menegaskan pentingnya pemetaan sumber-sumber pendapatan potensial, baik dari sektor pajak maupun retribusi daerah, yang harus dikelola secara komprehensif dan profesional.
Dengan langkah tersebut, kontribusi PAD diharapkan benar-benar dapat menjadi pilar utama pembiayaan pembangunan daerah, sekaligus mendorong kemandirian fiskal serta meningkatkan kualitas dan keberlanjutan program pembangunan.
Di akhir penyampaian, Eriyanto Rais mengucapkan terimakasih atas perhatian seluruh pihak serta berharap sinergi bersama dapat terus terbangun dalam mendukung pembangunan daerah.
Setelah penyampaian jawaban tersebut, pimpinan rapat meminta agar seluruh fraksi dapat menyampaikan pendapat akhirnya pada rapat berikutnya sesuai jadwal yang akan ditentukan kemudian.
Rapat paripurna ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Kepala Kementerian Agama Kabupaten Tanbu. (Oksa)



















