Jakarta ,Kabaronenews.com,-Masyarakat yang bermukim di Daerah Khusus Jakarta ( DKJ) menginginkan pemimpin daerah mantan Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini, harus mampu mengayomi dan membuat kenyamanan dan kedamaian dikalangan seluruh masyarakat.
Jakarta merupakan daerah majemuk, yakni permukiman dari seluruh suku-suku yang ada di Indonesia, bahkan tempat tinggal orang luar negeri dan perkantoran seluruh Kedutaan negara luar. Sehingga pemimpinnya harus yang betul-betul memiliki nilai integritas tinggi dan berpengalaman sebagai Pamong.
Beragam agama dan tempat ibadah berada di DK Jakarta, dan tempat bersejarah Kemerdekaan Indonesia. Oleh sebab itu, Gubernur DK Jakarta harus benar benar memilih Sekretaris yang negarawan dan bermoral demokratis.
Pemimpin bukan yang harus agamis, apatis tapi harus beragama yang netralis dan demokratis serta berakhlak tinggi terhadap nilai-nilai perjuangan Kemerdekaan sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945, berasaskan Pancasila.
Sekretaris Daerah (Sekda) merupakan pemimpin tertinggi di Pemerintahan dalam karir, dimana terpilihnya Gubernur dan Wakilnya merupakan jabatan politik, sehingga harus bisa mengayomi keberadaan masyarakatnya yang miskin dan kaya, tidak mementingkan diri sendiri atau golongan.
Pemerintah harus memberikan pelayanan sebagaimana Asas-Asas Umum Pelayanan yang Baik (AUPB) yang diatur dalam undang-undang.
Tidak memandang suku dan ras, serta agama, tapi harus benar benar mempunyai jiwa patriotis terhadap kerukunan umat beragama. Siapakah sosok Pamong yang layak memimpin di Daerah Jakarta. Sosok kepemimpinan sebagai Sekda untuk Provinsi DK Jakarta dapat diserahkan kepada Drs Arifin.
Berdasarkan penilaian secara khusus dari masyarakat 6 wilayah kota Jakarta, yaitu Jakarta Pusat, Barat, Selatan, Timur, Utara dan Kepulauan Seribu, Arifin kelahiran Jawa Barat tersebut, merupakan Pamong yang layak menjadi Sekda. Menelisik segi karir dan pengalaman kerja, sosok kelahiran 54 tahun ini, tak perlu diragukan dan tidak pernah tersandung masalah. Baik dalam pekerjaan apalagi masalah keluarga tidak pernah terjadi selalu bahagia.
Mulai pegawai biasa jadi pegawai di DKI Jakarta saat itu, jenjang eselon sudah dilalui hingga dua kali Wakil Walikota dan Kepala Satpol PP DK Jakarta dan kini menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Pusat.
Saat menjabat Kasatpol PP Prov DKI Jakarta Arifin pernah mengalami kepemimpinan yang paling pahit yaitu; pada masa Covid-19 tahun 2029 hingga 2022, dimana salah satu tumpuan kerja pemerintah Jakarta harus melakukan pembatasan bersyarat pada semua kantor pelayanan di Jakarta. Bolak balik melakukan sosialisasi persyaratan Covid.
Kepala Satpol PP DKI Jakarta dan jajarannya hingga tingkat Kelurahan, berjuang siang dan malam untuk melakukan sosialisasi aturan pembatasan bersyarat terhadap masyarakat agar terhindar dari Covid-19 dan penyebaran bakteri mematikan itu pun mampu teratasi di Jakarta.
Oleh karena itu, masyarakat berharap kiranya Gubernur Pramono Anung dan Rano Karno sebagai Wakil Gubernur DK Jakarta, melihat track record pribadi dan kinerja seseorang pejabat, bukan melihat pejabat pejabat yang bersosok sebagai “pengemis atau penjilat” atasan supaya diberikan jabatan.
Wali Kota Jakarta Pusat Drs Arifin, dinilai masyarakat beliaulah sosok yang layak menjadi Sekretaris Daerah Khusus Jakarta untuk periode tahun depan dan selanjutnya menggantikan Sekda yang sekarang akan purna tugas.
Penulis : P.Sianturi



















