Banjarbaru,KabarOnenews.com- Penetapan Geopark Meratus sebagai UNESCO Global Geopark (UGGp) menjadi tonggak sejarah baru bagi Kalimantan Selatan.
Status internasional yang diraih pada tahun 2024 ini bukan hanya membawa kebanggaan, tetapi juga memikul tanggung jawab besar dalam menjaga kelestarian kawasan Pegunungan Meratus secara berkelanjutan.
Hal tersebut disampaikan oleh Tenaga Ahli Gubernur Kalimantan Selatan sekaligus pencetus Geopark Meratus, Nurul Fajar Desira, dalam wawancara di Sekretariat Geopark Meratus Bappeda Provinsi Kalsel, Jumat (18/7/2025).
Ia menegaskan bahwa status UGGp bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan pijakan awal untuk penguatan konservasi, pendidikan, dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
“Penetapan sebagai UNESCO Global Geopark ini adalah langkah awal bersama untuk menjaga kelestarian warisan geologi, alam, dan budaya, sekaligus mendorong manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat,” ujar Fajar.
Ia menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menaruh harapan besar agar status UGGp membawa dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat Banua.
Pengembangan produk lokal, wisata berbasis alam dan budaya, serta promosi atraksi budaya menjadi bagian dari strategi ekonomi yang inklusif.
“Masyarakat harus merasakan manfaat langsung dari status ini. Kami ingin warisan budaya dan kekayaan alam Meratus menjadi sumber kebanggaan sekaligus penghidupan,” tambahnya.
Mengacu pada pedoman UNESCO, pengelolaan Geopark Meratus akan dievaluasi kembali pada tahun 2028 melalui proses revalidasi.
Sejumlah catatan dari penilaian asesor sebelumnya kini menjadi fokus perbaikan, termasuk peningkatan infrastruktur, riset biodiversitas di kawasan Kahung dan Loksado, serta edukasi nilai ilmiah kawasan geopark.
Pemerintah Provinsi bersama pemangku kepentingan lintas sektor kini tengah memperkuat kolaborasi dalam pengelolaan kawasan.
Beberapa program prioritas tengah dijalankan, termasuk Geopark Goes to School dan Edutalk yang menyasar sekolah dan perguruan tinggi, guna menanamkan kesadaran konservasi sejak dini.
Di tingkat tapak, pengelolaan situs-situs geopark turut melibatkan site manager dan masyarakat lokal sebagai penjaga langsung warisan alam dan budaya Meratus.
Fajar menambahkan, keterlibatan generasi muda menjadi perhatian utama melalui pembentukan Meratus Geopark Youth Forum, sebuah wadah bagi anak muda untuk berkontribusi aktif dalam isu keberlanjutan, mitigasi bencana, dan pelestarian lingkungan.
“Tujuan utama geopark adalah untuk generasi mendatang. Oleh karena itu, masyarakat, terutama generasi muda harus terlibat aktif. Kolaborasi lintas elemen ini sangat penting agar Geopark Meratus tetap lestari dan memberikan manfaat luas bagi Banua,” tutup Fajar.
Dengan semangat kolaboratif dan komitmen lintas sektor, Geopark Meratus kini tidak hanya menjadi kebanggaan Kalimantan Selatan, tetapi juga representasi Indonesia di mata dunia dalam pengelolaan kawasan berkelanjutan berbasis geologi, budaya, dan alam.
By: Herpani
Sumber: MC Kalsel