Kotabaru,Kabaronenews.com- Reses tahap pertama digelar Rahmat S. Pd, Anggota DPRD Kotabaru dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) di Desa Mayang Sari, Kecamatan Pamukan Barat, Kabupaten Kotabaru, Senin (17/2/2025).
Acara yang digelar di Aula SMPN Pamukan Barat ini dihadiri oleh masyarakat setempat, perwakilan pemerintah Desa, serta sejumlah guru honorer yang diwakili oleh Ketua PGRI Pamukan Barat, Muhammad Iqbal Al-Husaini, S. Si.
Dalam kesempatan tersebut, Muhammad Iqbal Al-Husaini menyampaikan keluhan terkait ketidakpastian status tenaga guru honorer.
Ia menyoroti kenyataan pahit yang dialami oleh para guru yang telah mengabdi bertahun-tahun, namun masih belum mendapatkan kejelasan mengenai status kepegawaian mereka.
Menanggapi hal tersebut, Suyitno, mewakili Kepala Desa Mayang Sari, mengapresiasi kehadiran Rahmat S. Pd yang telah memberikan ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi mereka.
Ia menekankan bahwa perjuangan yang dilakukan tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) serta kesejahteraan tenaga pendidik.
Rahmat S. Pd pun memberikan tanggapan serius terhadap masalah yang dihadapi guru honorer. Ia menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan hak-hak mereka, terutama bagi guru yang belum lulus seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Rahmat berjanji akan mencarikan solusi alternatif agar guru honorer yang belum memenuhi syarat administratif tetap bisa berperan sebagai tenaga pendidik.
“Saya sangat prihatin dengan nasib tenaga guru honorer, terutama yang sudah lama mengabdi, namun masih belum mendapatkan kepastian status. Ada seorang guru yang sudah mengajar selama 16 tahun sebagai honorer, namun belum mendapatkan insentif daerah. Ini adalah masalah yang sangat memprihatinkan,” kata Rahmat dengan penuh empati.
Sebagai sosok yang memiliki latar belakang pendidikan, Rahmat menyatakan dirinya sangat memahami perjuangan guru honorer. Ia pun memberikan motivasi agar para guru tetap semangat memperjuangkan hak mereka dan menegaskan bahwa dirinya siap untuk terus memperjuangkan kesejahteraan tenaga pendidik.
“Saya juga bagian dari tenaga pendidik, dan saya tahu betul bagaimana beratnya perjuangan guru honorer. Saya akan selalu mendukung dan memperjuangkan hak-hak saudara semua,” tambah Rahmat dengan tegas.
Rahmat juga mengapresiasi peran aktif Ketua PGRI Pamukan Barat yang telah menyuarakan masalah ini secara langsung. Ia berharap dengan adanya sinergi antara para pemangku kebijakan dan organisasi profesi seperti PGRI, permasalahan tenaga honorer, khususnya di sektor pendidikan, dapat segera ditemukan solusi yang tepat.
Reses kali ini menjadi momentum penting dalam perjuangan hak-hak guru honorer di Kotabaru dan membuka ruang komunikasi yang lebih luas antara masyarakat dan wakil rakyat di DPRD Kotabaru, demi kemajuan pendidikan dan kesejahteraan tenaga pendidik.(HRB)
By; Herpani