Banjarbaru,Kabaronenews.com- Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), H. Muhidin, dengan bangga membuka acara promosi kuliner ikan khas daerah Kalsel di Anjungan Provinsi Kalsel, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Sabtu (15/2/2025) sore.
Acara ini lebih dari sekadar ajang kuliner; menurut Muhidin, ini adalah bagian dari upaya melestarikan budaya, memperkenalkan kekayaan kuliner Banjar, serta membangun kebanggaan terhadap warisan daerah Banua tercinta.
Kalsel, yang dikenal sebagai Bumi Lambung Mangkurat, kaya akan budaya dan tradisi, termasuk kuliner khasnya. Ikan telah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Banjar, baik sebagai sumber pangan maupun sebagai identitas kuliner yang unik.
Muhidin mencontohkan hidangan-hidangan khas, seperti patin baubar, haruan masak habang, pais patin, dan iwak karing, yang tidak hanya menggugah selera, tetapi juga mengandung filosofi mendalam tentang kebersamaan dan keberlanjutan sumber daya alam.
“Kuliner ikan khas Banua bukan hanya soal rasa, tapi juga identitas budaya yang harus kita jaga dan lestarikan,” ungkapnya.
Muhidin juga mengajak seluruh masyarakat Kalsel, terutama yang tinggal di Jabodetabek dan Bandung Raya, untuk ikut mempromosikan kuliner ikan khas daerah ini. “Pastikan kuliner kita aman dikonsumsi, halal, dan memenuhi standar kesehatan serta kualitas terbaik, agar semakin dikenal di tingkat nasional hingga internasional,” tegasnya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalsel, Rusdi Hartono, menambahkan, berbagai menu khas seperti Ketupat Kandangan Ikan Haruan, Nasi Kuning, Wadai Amparan Tatak, dan Kue Lam siap memanjakan pengunjung Anjungan Kalsel. Selain itu, acara ini juga dimeriahkan dengan demo memasak olahan ikan, seperti mie, churros, dan wadai ipau, yang menggunakan hidrolisat protein ikan—sebuah inovasi baru dalam pengolahan kuliner berbasis perikanan.
“Dengan semangat kebersamaan, acara ini diharapkan dapat memperkenalkan dan mempopulerkan kuliner khas Banua ke lebih banyak orang, serta mendorong pelestarian tradisi kuliner yang kaya akan nilai budaya dan sejarah,” tutupnya.
By; Herpani

















