Bojonegoro , KabarOne news.com- Harga gabah di Bojonegoro sejak panen raya berlangsung hingga saat ini masih berada di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Kondisi ini memicu keluhan dari para petani yang merasa dirugikan karena Bulog dinilai belum optimal dalam menyerap gabah mereka.
Tohir (42), petani asal Kecamatan Sumberrejo, mengeluhkan harga yang stagnan. “Harga dari kemarin mentok di angka Rp5.300, nggak naik-naik,” ujarnya.
Kritik keras juga datang dari Amin Thohari SH. MH., Sekretaris Fraksi PDIP DPRD Bojonegoro. Ia menilai Bulog gagal menjalankan tugas sesuai instruksi pemerintah, terutama dalam menyerap gabah petani dengan harga sesuai HPP.
“Kinerja Bulog patut dipertanyakan. Mengapa harga gabah yang mereka beli masih di bawah HPP?” ujar Amin pada Kamis (10/4/2025).
Amin mendorong Dinas Pertanian dan instansi terkait untuk segera turun langsung ke lapangan, mengawasi proses pembelian, dan memastikan petani menjual hasil panennya dengan harga layak.
“Mereka harus memastikan bahwa Bulog benar-benar membeli hasil panen dengan harga sesuai HPP,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan Bulog agar menjalankan instruksi Presiden dalam hal penyerapan gabah, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. “Dalam hal kuantitas, Bulog harus menyerap sebanyak mungkin hasil panen petani,” tambahnya.
Meski melayangkan kritik tajam, Amin tetap mengapresiasi langkah Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, yang telah memanggil pihak Bulog untuk menindaklanjuti masalah ini.
“Bulog harus berbenah, agar masyarakat, terutama petani, bisa merasakan manfaat dari kinerjanya,” pungkas Amin. (yen)